JOURNAL E-LEARNING
PENGARUH PENGEMBANGAN MODEL
PEMBELAJARAN E-LEARNING PADA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
ABSTRAK
e
-Learning pengembangan model alternatif yang memungkinkan untuk meningkatkan
kualitas hasil belajar di FK Unimus . Tujuan dari penelitian ini : 1 )
Menerapkan e -learning sebagai pendukung proses pembelajaran konvensional di
Fakultas Kedokteran , Universitas Muhammadiyah Semarang ( Unimus FK ) , ( 2 )
meningkatkan kualitas pembelajaran yang akan dioptimalkan dengan menerapkan e -
belajar di FK Unimus , dan ( 3 ) siswa FK Unimus mampu meningkatkan potensi
diri dalam proses pembelajaran melalui e -learning .
Penelitian
ini adalah pendekatan penelitian tindakan untuk penelitian dan pengembangan (
Research and Development ) , yaitu dengan merancang sebuah sistem berbasis
teknologi informasi pembelajaran melalui portal web e - Leaning , yang
diterapkan pada FK Unimus , dengan sampel dari 50 mahasiswa .
Hasil
penelitian : ( 1 ) Dengan menerapkan e -learning di FK Unimus sebagai
alternatif untuk mendukung pembelajaran konvensional untuk media dalam proses
pembelajaran , ( 2 ) faktor pendukung pengembangan elearning pembelajaran di FK
Unimus yaitu (a ) kemampuan untuk mengambil keuntungan dari dosen di bidang
teknologi informasi dinilai oleh responden masih relatif buruk , bahwa tidak
semua fakultas menggunakan teknologi informasi dalam pengelolaan pembelajaran ,
( b ) desain model pembelajaran e -learning , dinilai responden masih tidak
begitu baik , terutama berkaitan dengan jumlah konten pembelajaran dan model
evaluasi , ( c ) siswa pada umumnya telah cukup aktif memanfaatkan teknologi
informasi dalam pembelajaran , dan ( 3 ) ada pengaruh yang signifikan
ketersediaan fasilitas teknologi informasi , kemampuan dosen menggunakan
teknologi informasi , desain model pembelajaran e - learing , dan keaktifan
siswa menggunakan teknologi informasi untuk prestasi FK Unimus belajar siswa ,
sebelumnya pada hasil belajar siswa pembelajaran konvensional masih relatif
rendah , sedangkan setelah menerapkan e -learning menjadi lebih meningkat
prestasi siswa.
Dari
hasil di atas penulis mengajukan rekomendasi berikut ( 1 ) Untuk pemimpin FK
Unimus diharapkan dapat meningkatkan fasilitas teknologi informasi , baik
perangkat keras , perangkat lunak , dan kapasitas bandwidth internet yang cukup
untuk memperlancar proses pembelajaran , ( 2 ) perlu ada peningkatan kapasitas
fakultas untuk menggunakan teknologi informasi sehingga dapat mengelola dengan
baik melalui portal pembelajaran dengan e - learningyangtelah disediakan, ( 3 )
guru perlu mengarahkan siswa yang jelas tentang materi kursus yang dapat
diakses melalui jaringan komputer ( internet / intranet ) . ( 4 ) diperlukan
sinergi antara kepemimpinan FK Unimus , belajar manajer teknologi manajemen ,
informasi FK Unimus , untuk mendapatkan model desain pembelajaran yang dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa , ( 5 ) diperlukan evaluasi lebih lanjut
dari penggunaan teknologi informasi dalam belajar .
A.
PENDAHULUAN
Upaya-upaya peningkatan
prestasi belajar mahasiswa
senantiasa terus dilakukan
oleh lembaga pendidikan tinggi,
pada setiap faktor
yang dapat meningkatkan
prestasi belajar mahasiswa. Terlebih-lebih dengan
adanya pemanfaatan perangkat
teknologi informasi dan komunikasi, yang memungkinkan untuk
melakukan aktivitas belajar dan mengajar lebih efektif.
Pengembangan
pendidikan menuju e-learning merupakan suatu alternatif dalam meningkatkan
standar mutu pendidikan, karena e-learning merupakan satu penggunaan teknologi
internet dalam penyampaian pembelajaran dengan jangkauan luas dan berlandaskan
tiga kriteria yaitu: (1) e-learning merupakan jaringan dengan kemampuan untuk
memperbaharui, menyimpan, mendistribusi dan membagi materi ajar atau informasi,
(2) pengiriman sampai ke pengguna terakhir melalui komputer dengan menggunakan
teknologi internet yang standar, (3) memfokuskan pada pandangan yang paling
luas tentang pembelajaran di balik paradigma pembelajaran tradisional
(Rosenberg 2001; 28).
Dalam
pemanfaatan teknologi e-learning diperlukan pertimbangan yang matang, sehingga
dapat memberikan manfaat untuk peningkatan kualitas hasil belajar. Analisis
diperlukan menyangkut tersedianya hardware khususnya komputer (dengan
network-nya), listrik, jaringan internet, dan software-nya khususnya tersedianya
tenaga, bahan ajar yang siap di-online-kan dan management course tools yang
akan dipakai, dan lain sebagainya.
Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang (FK Unimus), adalah salah satu
lembaga pendidikan tinggi yang sedang berupaya menfaatkan tekonologi informasi
ini dalam kegiatan belajar mengajarnya, model pembelajaran e-learning mulai
diaplikasikan sejak awal perkuliahan dengan harapan dapat meningkatkan kualitas
belajar mengajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
B.
Tujuan Penelitian
Adapun
tujuan penelitian ini adalah: (1) Menerapkan pembelajaran e-learning sebagai
pendukung proses pembelajaran konvensional pada Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Semarang, (2) meningkatkan kualitas pembelajaran agar lebih
optimal dengan menerapkan e-learning di Fakultas Kedokteran Unimus, dan (3)
mahasiswa FK Unimus mampu meningkatkan potensi diri dalam proses pembelajaran
melalui e-learning.
C.
Manfaat Penelitian
Manfaat
penelitian yang dapat diambil dari hasil penelitian ini adalah: (1) memberikan
deskripsi model pembelajaran e-learning yang efektif untuk dikembangkan pada FK
Unimus, yang dapat dijadikan sebagai masukan untuk upaya-upaya peningkatan
kualitas pembelajaran, (2) memberikan masukan terhadap FK Unimus tentang
pemanfaatan e-learning oleh dosen dan mahasiswa dalam aktivitas belajar
mengajar, (3) Memberikan masukan terhadap universitas sehingga dapat mendukung
aktivitas pembelajaran dengan model e-learning, (4) meningkatkan kultur
akademik yang tinggi pada FK Unimus dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi. Manfaat bagi ipteks: (1) Pengembangan teknologi pembelajaran yang
didukung pemanfaatan teknologi informasi; (2) rekomendasi pengembangan
perangkat lunak e-learning yang lebih efektif dan efisien pada fakultas
kedokteran.
D. Kajian Pustaka
E-learning
merupakan pembelajaran yang memerlukan alat bantu elektronika. Bisa berupa
technology base learning seperti audio dan video atau web-base learning (dengan
bantuan perangkat komputer dan internet).
1. Pengetian e-learning
Soekartawi
(2008) menyebutkan bahwa e-learning atau electronic learning kini semakin
dikenal sebagai salah satu cara untuk mengatasi masalah pendidikan, baik di
negara-negara maju maupun di negara yang sedang berkembang. Banyak orang
menggunakan istilah yang berbeda-beda dengan e-learning, namun pada prinsipnya
e-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa elektronika sebagai alat
bantunya.
e-learning
terdiri dari dua bagian, yaitu ‘e’ yang merupakan singkatan dari ‘electronica’
dan ‘learning’ yang berarti ‘pembelajaran’. Jadi e-learning berarti
pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika. Jadi dalam
pelaksanaannya e-learning menggunakan jasa audio, video atau perangkat komputer
atau kombinasi dari ketiganya.
2. Arsitektur Teknologi
Pembelajaran e-learning
Arsiteknur
teknologi sistem pembelajaran sampai saat ini yang banyak digunakan pada adalah
Learning Technology Systems Architecture (LTSA). LTSA dipandang sebagai sistem
yang relatif lengkap untuk pengembangan teknologi pembelajaran. Hal ini sejalan
dengan yang dipaparkan oleh Kridanto Surendro (2005) bahwa LTSA merupakan hasil
penelitian yang dilakukan oleh divisi edutool dari Farance Incorporation yang
dikembangkan berdasarkan IEEE 1484. LTSA adalah arsitektur yang menggambarkan
rancangan sistem level tinggi beserta komponen-komponennya. LTSA mencakup
sistem yang banyak dikembangkan dan dikenal sebagailearning technology,
education and training technology, computer-based training, computer assisted
instruction, intelligent tutoring, metadata, dan sebagainya. Arsitektur ini
bersifat netral terhadap aspek pedagogi, isi, budaya, dan platform dari suatu
sistem pengajaran.
Lebih
lanjut dijelaskan bahwa LTSA terdiri dari lima lapis arsitektur yang dapat
dilihat pada gambar 1. Setiap layer menggambarkan sebuah sistem padalevel yang
berbeda. Layer yang lebih tinggi memiliki prioritas yang lebih besar dan
berpengaruh dalam analisis dan perancangan sistem. Dengan kata lain, layer yang
lebih tinggi merupakan abstraksi darilayeryang di bawahnya, sedangkan layeryang
lebih rendah merupakan implementasi dari layer yang di atasnya.
E. METODE PENELITIAN
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian
ini menggunakan pendekatan penelitian dan pengembangan (Research and Development).
Hal ini berkaitan dengan tujuan utama penelitian yakni untuk mengetahui: (1)
seperti apa model pengembangan pembelajaran e-learning yang dapat dikembangkan
pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang; (2) potensi
pendukung yang dapat diupayakan untuk mengembangkan model pembelajaran
e-learning di fakultas Kedokteran Unimus; (3) mendapatkan model pembelajaran
e-learning yang efektif untuk dapat meningkatkan hasil belajar mahasiswa
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Semarang. Seperti dijelaskan oleh
Borg & Gall (1983:772) “Educational research and development (R & D) is
a process used to develop and validate educational products”. Maksud penggunaan
istilah produk pendidikan (educational products) dijelaskan lebih jauh, tidak hanya
mencakup wujud material seperti buku-buku teks, film-film pembelajaran dsb;
tetapi juga berhubungan dengan pengembangan proses dan prosedur, seperti
pengembangan metoda atau model. Dengan dasar tersebut, maka pendekatan
penelitian dan pengembangan dipandang memiliki relevansi yang tinggi untuk
mengembangkan model pemerataan dan perluasan akses pendidikan bermutu berbasis
potensi daerah dan standar nasional pendidikan.
2. Populasi dan sampel penelitian
Populasi
penelitian ini adalah dosen dan mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Semarang yang terdaftar pada tahun akademik 2008/2009. Sedangkan
sampel penelitian ini adalah dosen dan mahasiswa FKUnimus angkatan I Tahun
Akademik 2008/2009.
3. Teknik Pengmpulan Data
Sesuai
dengan langkah penelitian di atas selanjutnya data yang berupa data kuantitatif
dan data kualitatif, data kuantitatif berupa penilaian /pendapat responden
tentang variabel penelitian (1) ketersediaan perangkat teknologi informasi, (2)
kemampuan dosen memanfaatkan teknologi informasi, (3) disain pembelajaran
e-learning, dan (4) keaktifan mahasiswa memanfaatkan e-learning, diambil
menggunakan instrumen berupa angket, sedangkan nilai prestasi belajar mahasiswa
diambil dari data dokumentasi hasil tes akhir ujian mata kuliah / blok pada
mata kuliah yang memanfaatkan teknologi pembelajaran e-learing. Sedangkan data
kualitatif pengembangan model pembelajaran e-learning dan data pendukung
lainnya didapatkan dari hasil Focus Group Discussion dengan dosen, tim
teknologi informasi dan mahasiswa FK Unimus, workshop pengembangan pembelajaran
dengan dosen, dan wawancara mendalam (indepth interview) terhadap dosen dan
mahasiswa FK Unimus.
4. Teknik Analisis Data
Sesuai
dengan karakteristik penelitian yang dilakukan, data yang dihasilkan dari
kuesioner dianalisis menggunakan teknik analisis deskriptif untuk melihat
kecenderungan-kecenderungan yang terjadi. Sedangkan data yang bersifat
kualitatif yang diperoleh dari hasil wawancara, FGD, worshop, dan studi dokumen
dianalisis dengan teknik analisis data kualitatif model interaktif yang secara
simultan terdiri dari tahapan: (1) pengumpulan data, (2) Reduksi data, (3)
penyajian data, dan (4) penarikan kesimpulan/verifikasi.
Untuk
uji model pengembangan pembelajaran e-learning dan pengaruh terhadap prestasi
belajar mahasiswa universitas Muhammadiyah Semarang, menggunakan model regresi.
F. HASIL PENELITIAN
1.Ketersediaan Perangkat Teknologi
Informasi FK Unimus
Sarana
dan Prasarana
Sarana
dan prasarana teknologi informasi pada FK Unimus merupakan bagian tergintegrasi
dari sarana dan prasarana secara umum pada Unimus. Salah satunya adalah
jaringan komputer Unimus adalah sebagai salah satu penopang utama untuk
menghubungkan beberapa kampus yang tersebar pada berbagai lokasi kampus, kampus
Pusat Kedungmundu, Kampus Wonodri, Kampus Kasipah, Kampus PPNI, dan Kampus
Ngaliyan, Kampus FK terpusat di Kampus Wonodri.
Jaringan
komputer menggunakan jaringan kabel dan jaringan nirkabel (wireless), jaringan
kabel digunakan untuk menghubungkan komputer di dalam satu ruang/gedung,
sedangkan jaringan nir kabel digunakan untuk jaringan antar kampus, antar
gedung, dan hotspot untuk akses PC mobile.
Pemanfaatan
Jaringan terutama untuk Sistem perpustakaan On-line yang berada di setiap
kampus (Kampus Pusat, Kampus Wonodri FK, Wonodri Fikkes, dan Kampus Kasipah),
Sistem e-learning (Learning managemen System Unimus, sistem administrasi, akses
INHERENT dan internet.
FK
Unimus menyediakan terminal akses untuk mahasiswa yaitu berupa PC-PC Desktop
(meja baca) di setiap kampus dan lokasi-lokasi strategis dan nyaman untuk ruang
belajar mahasiswa, di loby setiap gedung dan perpustakaan. Perangkat keras yang
digunakan minimal processor Pentium DualCore. Di samping itu juga semua
komputer yang berada di ruang prodi, ruang dosen, semuanya telah terhubung
jaringan dan juga sebagai terminal akses internet, inherent, maupun intranet.
Untuk
akses komputer mobile (Laptop, notebook, ebook, PCPhone) di setiap kampus
disediakan Acces Point, sehingga di setiap lokasi/ruang/tempat di kampus dapat
memungkinkan mahasiswa / dosen dapat mengakses jaringan komputer FK Unimus.
Selain
itu juga pada setiap ruang kelas/ruang pembelajaran/ruang tutorial, disediakan,
Perangkat Videconference, PC Desktop multi media, dan LCD Proyektor untuk
pendukung pembelajaran.
Menurut
data TIK Unimus, perangkat lunak yang digunakan di Unimus di antaranya: Linux
server UBUNTU 9.04, Window Server 2003/2008, Mikrotic Router by Linux, ddrwt
Router by Linux, di samping itu juga masih digunakan sistem operasi Windows XP
/ Vista untuk PC Terminal Akses.
Sofware
Aplikasi yang digunakan di antaranya adalah Laser Digital Library (Library
Automation Servis = Laser), Sistem Informasi Akademik berbasis PBL, dan
perangkat untuk e-learning yaitu Moodle, PHP 5.2, MySQL, Standard MS Office/
Open Office, perangkat lunak multimedia, dan lain sebagainya.
2. Disain Model Pembelajaran
E-Learning
Model
pembelajaran e-learning yang dikembangkan pada FK Unimus adalah dengan beberapa
bentuk yang di antaranya adalah.
A.Penelurusan
Referensi, Penelusuran rerensi yang disarankan bagi mahasiswa adalah dengan
menggunakan mesin pencari (search enggine) misalnya www.google.co.id, di
samping penelusuran menggunakan mesin pencari umum, juga disarankan kepada
mahasiswa untuk memanfaatkan portal ensiklopedi misalnya ensiklopedia bebas.
B.E-Book,
e-book adalah buku elektronik yang tersedia di internet, baik yang bebas maupun
yang berbayar, direkomendasikan kepad mahasiswa untuk dapat mendownload
buku-buku elektronik sesuai dengan materi-materi perkuliahan.
C.e-Jurnal,
Jurnal elektronik sangat banyak yang telah dipublikasikan baik itu jurnal
lokal, jurnal regional, jurnal nasional, maupun jurnal internasional.
Jurnal-jurnal tersebut ada yang bebas dan ada pula yang berbayar, Jurnal bebas
dapat didownload langsung oleh mahasiswa, sedangkanyang berbayar Unimus
bekerjasama dengan Ditjen Dikti Depdiknas telah berlangganan Jurnal
Internasional yang diantaranya adalah ProQuest, Cengage (Gale), EBSCO, dan
jurnaljurnal lain yang memuat referensi kedokteran.
3. Penyajian Materi Pembelajaran
dalam Portal E-learning Unimus
Portal
e-learning Universitas Muhammadiyah Semarang telah disiapkan sebagai acuan
dasar belajar pada setiap matakuliah yang ada, dan telah disiapkan oleh dosen.
Portal ini menyediakan fasilitas pengelolaan perkuliahan.
Dalam
penyajian materi perkuliahaan, dosen menyajikan materi dengan berbagai bentuk
file sajian baik yang berbentuk text dokumen, gambar-gambar, maupun audio
video, yang dibuat sesuai dengan materi pembelejaran yang sesuai dengan tujuan
pembelajaran.
4. Interaksi Dosen dan Mahasiswa
(Tatap Muka Online)
Untuk
tatap muka online digunakan fasilitas Chatting, forum diskusi, dan video
conference.
5. Model Evaluasi Hasil Belajar
Dalam
model pembelajaran dilakukan evaluasi melalui berbagai cara di antaranya adalah
tugas-tugas mahasiswa yang dapat diupload ke portal e-learning Unimus dan kuis,
di samping itu untuk pengujian secara formal tetap dilakukan ujian tertulis dan
ujian praktik.
6. Keaktifan Mahasiswa FK Unimus
Memanfaatkan Teknologi Informasi
Keaktifan
mahasiswa FK Unimus dalam memanfaatkan teknologi informasi bahwa keaktifan
mahasiswa FK Unimus memanfaatkan teknologi informasi secara umum mahasiswa FK
Unimus selalu memanfaatkan komputer untuk mengakses bahan-bahan yang sedang
dipelajarinya (e-book, e-jurnal ilmiah, content e-learning, dll.
7. Prestasi Belajar Mahasiswa FK
Unimus
Prestasi
belajar mahasiswa fakultas kedokteran pada mata kuliah Parasitologi adalah
memiliki rata-rata nilai 71,1 (Baik), standar deviasnya 10,5. Nilai tertinggi
yang diperoleh mahasiswa sebesar 95 (Amat Baik), dan nilai terendahnya adalah
60 (Cukup).
Hasil tersebut
menunjukkan bahwa prestasibelajar mahasiswa
FK Unimus pada
mata kuliah parasitologi relatif baik.
8. Pengaruh
Pengembangan Model Pembelajaran
E-learing terhadap Prestasi
Belajar Mahasiswa FK Unimus
Untuk
mengetahui pengaruh Model pembelajaran e-learning terhadap prestasi belajar
mahasiswa FK Unimus dilakukan analisis regresi dengan hasil persamaan
regresinya adalah sebagai berikut.
Y’
= 27,994 + 6,437 X1 + 4,433 X2 + 2,182 X3+ 3,619 X3
Untuk
uji signifikansi persamaan model regresi tersebut dapat dilihat dengan Uji F
regresi sebesar 242.283 dengan signifikansi 0,000, angka tersebut menunjukkan
bahwa model persamaan regresi di atas adalah signifikan karena signifikansi
0,000 jauh lebih kecil dibandingkan dengan taraf signifikansi 0,05.
Hasil
tersebut menunjukkan bahwa ada pengaruh positif yang signifikan ketersediaan
fasilitas TI, kemampuan dosen memanfaatkan TI, model pembelajaran e-learning,
dan keaktifan mahasiswa memanfatkan TI terhadap prestasi belajar mahasiswa FK
Unimus. Adapun koefisien korelasi gandanya adalah seperti padatabel berikut.
Koefisien
korelasi ganda dari model regresi ini adalah 0,978, dan koefisien
determinasinya sebesar 0,957 (95,7%). Hasil tersebut menunjukkan bahwa pengaruh
ketersediaan fasilitas TI, kermampuan dosen memanfaatkan TI, modelpembelajran
e-learning, dan keaktifan mahasiswa memanfaatkan TI memberikan kontribusi yang
cukup besar terhadap prestasi belajar mahasiswa FK Unimus pada mata kuliah
Parasitologi.
9. Pembahasan
Dari
data di atas dapat di lihat bahwa secara umum faktor pendukung pengembangan
model pembelajaran e-learning adalah ketersediaan fasilitas teknologi informasi,
kemampuan dosen memanfaatkan teknologi informasi, disain model pembelajaran
e-leaning dan keaktifan mahasiswa memanfaatkan teknologi informasi pada FK
Unimus telah cukup memadai, namun yang perlu diperhatikan adalah keterbatasan
bandwidh yang masih disoroti oleh responden belum mendukung kecepatan akses
data pembelajaran yang dibutuhkan, kemampuan dosen belum sepenuhnya mendapat
dukungan positif dari responden, dan disain model pembelajaran e-learning masih
relatif perlu pengembangan, hal ini dapat dipahami karena masih banyak dosen
yang memberikan kuliah secara konvensional, yang belum memanfaatkan teknologi
informasi sebagai sarana mahasiswa untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya,
terlebih lebih dosen yang relatif “sepuh”, yang masih belum dapat maksimal
memanfaatkan teknologi informasi.
Diakui
pula oleh responden bahwa komputer terminal akses bagi mahasiswa yang tidak
membawa notebook computer masih relatif terbatas, sehingga mahasiswa hanya
mengandalkan komputer notebook yang dimilikinya.
Dari
hasil pengujian pengaruh faktor-faktor pembelajaran e-learning terhadap
prestasi belajar mahasiswa diperoleh pengaruh yang signifikan ketersediaan
perangkat teknologi informasi, kemampuan dosen, disain model pembelajaran
e-learing, dan keaktifan mahasiswa dalam memanfaatkan teknologi informasi
terhadap prestasi belajar mahasiswa FK Unimus. Hasil tersebut membuktikan hawa
jika fasilitas teknologi informasi semakin memadai, dan kemampuan dosen semakin
meningkat, baiknya sistem/disain model pembejalaran e-learing serta mahasiswa
semakin aktif memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajaran, maka
prestasi belajar mahasiswa akan semakin baik, dan sebaliknya jika fasilitas
teknologi informasi semakin kurang memadai, kemampuan dosen lemah dalam
memanfaatkan teknologi informasi, disain model pembelajarannya elearningnya
kurang baik dan mahasiswa kurang memanfaatkan teknologi informasi, maka
prestasi belajar mahasiswa FK juga akan rendah.
Pengaruh
yang paling besar dari ketiga faktor di atas adalah ketersediaan fasilitas
teknologi informasi dan keaktifan mahasiswa, hasil tersebut menunjukkan bahwa
jika teknologi informasi memadai dan mahasiswa aktif memanfaatkannya, maka
segala sumber belajar yang ada dalam dunia internet akan dengan mudah
didapatkan oleh mahasiswa yang akan mendukung proses belajarnya, di samping itu
peran dosen mengarahkan mahasiswa mempelajari pokok-pokok bahasan menjadi hal
yang sangat urgen untuk perhatikan. Jika mahasiwa tidak terarah dalam
penelurusan data dan bahan kuliah di internet, keberhasilan belajar mahasiswa
juga akan tidak terarah dan kurang berhasil. Selain itu disain model
pembelajaran e-learing juga mementukan prestasi belajar mahasiswa. Dengan
demikian keempat faktor pengembangan model pembelajaran elearning adalah merupakan
faktor utama yang senantiasa perlu diperhatikan, yaitu ketersediaan fasilitas
teknologi nformasi, kemampuan dosen memanfaatkan teknologi informasi, disain
model pembelajaran e-learning, dan keaktifan mahasiswa memanfaatkan teknologi
informasi merupakan hal yang harus seiring dan sejalan dalam mendukung proses
belajar mengajar di FK Unimus.
G.
Kesimpulan
Dari
hasil penelitian di atas dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut.
1.Dengan
menerapkan e-learning pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Semarang, sebagai alternatif pendukung pembelajaran konvensional untuk media
dalam proses pembelajaran.
2.Faktor
pendukung pengembangan pembelajaran elearning di FK Unimus yaitu (a) kemampuan
dosen dalam memanfatkan teknologi informasi dinilai oleh responden masih
relatif kurang baik, bahwa belum semua dosen memanfaatkan teknologi informasi
dalam pengelolaan pembelajarannya, (b) disain model pembelajaran e-learning,
dinilai responden masih belum begitu baik, terutama berkenaan dengan banyaknya
konten pembelajaran dan model evaluasinya. Dan (c) mahasiswa pada umumnya telah
cukup aktif memanfaatkan teknologi informasi dalam pembelajarannya.
3.Ada
pengaruh yang signifikan ketersediaan fasilitas teknologi informasi, kemampuan
dosen memanfaatkan teknologi informasi, disain model pembelajaran e-learing,
dan keaktifan mahasiswa memanfaatkan teknologi informasi terhadap prestasi
belajar mahasiswa FK Unimus, yang sebelumnya dalam pembelajaran konvensional
hasil belajar mahasiswa masih relatif rendah, sedangkan setelah menerapkan
e-learning prestasi belajar mahasiswa menjadi lebih meningkat.
H.
Saran
Dari
hasil penelitian di atas penulis mengajukan rekomendasi sebagai berikut.
1.
Kepada pimpinan FK Unimus diharapkan dapat meningkatkan fasilitas teknologi
informasi, baik perangkat keras, perangkat lunak, maupun kapasitas bandwidth
internet yang cukup untuk kelancaran proses belajar mengajar.
2.Perlu
ada peningkatan kemampuan dosen untuk pemanfaatan teknologi informasi sehingga
dapat mengelola pembelajaran dengan baik melalui portal e-learningyangtelah
disediakan.
3.Dosen
perlu mengarahkan mahasiswa secara jelas tentang bahan-bahan perkuliahan yang
dapat diakses melalui jaringan komputer (internet/intranet).
4.Diperlukan
adanya sinergi antara pimpinan FK Unimus, pengelola pembelajaran, pengelola
teknologi informasi FK Unimus, sehingga diperoleh disain model pembelajaran
yang dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
5.Diperlukan
evaluasi lebih lanjut tentang pemanfaatan teknologi informasi dalam
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Adiwijaya, Z.A. (2009). Paradigma Baru Perguruan Tinggi. (http://aa-
kbk.blogspot.com/2009/04/paradigma-baru-perguruan-tinggi.html).
Aldhafeeri,
Fayiz and Almulla, M. (2006). Teachers' Expectations Of The Impact Of
E-Learning On Kuwait's Public Education System, Bandar Alraqas. Social Behavior
and Personality. Palmerston North: 2006. Vol. 34, No. 6, pp. 711-728.
Barba,
B. E, And McNeill, C. (2008). Creating Elearning Assignments That "Ignite
The Fire" For Geriatric Education. The Gerontologist.: 61st Annual
Scientific Meeting "Resilience in an Aging... SPECIAL ISSUE III
Washington:Oct 2008. Vol. 48, pp. 284.
Cook,
D. A, Furman, S M. (2008). E-LEARNING: is there anything special about the
"e"? Perspectives in Biology and Medicine. Chicago:Winter 2008. Vol.
51, No. 1, pp. 5-21.
Dikti.
(2010). Standar Kualitas Akademik. http://dikti.go.id
Effendi,
Rusdi dan Megasari. 2005. E-Learning: Kesiapan Sistem Dalam Mendukung Program
“Bengkulu
Kota Pelajar“. Yogyakarta:UII (http://journal.uii.ac.id/).
Frank
Farance. (1998). Learning Technology Systems Architecture (LTSA) 5.00.
edutool.com, a division of Farance Inc. Slides and Document:
http://edutool.com/ltsa +1 212 486 4700.
Hadiana,
A. dan Djaelani, E. (2008). Sistem Pendukung e-Learning di Web. Jakarta:
Peneliti Puslit Informatika, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia.
Hartoyo,
A. (2008). Rancang Bangun Aplikasi Learning Content Management System Yang
Mendukung Peningkatan Efektifitas Proses Belajar Jarak Jauh Design And
Implementation Of Learning Content Management System Application To Increase
The Effectivity Of Long Distance Learning. Surabaya: STIKOM.
Hidayati,
H. ( 2004). Elearning Management System Design Based On Learning Technology
System Architecture In Universities. Bandung: ITB.
Mayer,
Richard E. (2009). Multimedia Learning Prinsip-Prinsip dan Aplikasi.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar; Surabaya: ITS Press.
Komentar
Posting Komentar